Monday, April 30, 2007

Rabu itu rabu

- cerita amat pendek -

Rabu hari ketiga dari hitungan satu minggu, bermula dari jatuhnya buah mangga didepan halaman rumahku asal muasal yang tidak jelas dari mana datangnya karena disekililing rumah ku hanya ada pohon- pohon besi , tiang- tiang beton bangun rumah, dan jalan aspal sepanjang lingkungan rumahku mematikan seluruh ruang resapan air .
Gaya gravitasi yang tercipta sangatlah sempurna buah mangga itu mendarat di depan rumah ku, ku timbang -timbang dan kucoba terka –terka dari mana datangya buah yang tak bertuan ini, Rabu itu rabu menjelang senja, cahaya sang surya mulai dihentikan oleh mega mega kegelapan. Tetapi tetap bergejolak pertanyaan didalam kepalaku, mungkinkah kejatuhan buah mangga itu sama dengan kejatuhan adam dan hawa kedunia yang tak dapat terjawab, rada sok theologies.

Lalu cerita yang ku alami hari rabu itu kuceritakan kepada temanku, lain lagi cerita yang kudengar dari dia kemungkinan atau terinspirasi oleh salah satu iklan yang terakhirnya minta krisdayanti doonkk, jawab dia dengan yakin, “kenapa kamu nggak make a wish gitu !!!!!!!!!, atau kamu ambil lagi buah mangga itu lalu kamu lempar lagi kearah kejatuhan mangga itu, pecah dech telur misteri yang menjadi pikiranmu itu”. jo jo itu tidak menyelasaikan masalah dan tidak akan terbukanya jawaban yang tepat nah kita sedikit berlajar tentang objektivitas dari teka –teki pendaratan buah mangga yang mendarat di depan rumah ku itu, “tapi sampai kapan” kata jo agak sewot???? “hanya memikirkan buah mangga yang jatuh !!!!! objektivitas dan gravitasi.”gila” yang bener aja!!!!!!!!!!”.
Keesokan harinya aku belajar dari pengalaman hari kemarin bahwa untuk mendapatkan jawaban memang setidaknya kita harus berani menelusurinya, ketitik permulaan yang menjadi awal permasalahannya, indah memang jawaban yang akan di dapat setidaknya menurut pendapatku, juga mendapat sedikit jawaban dari pertanyaan yang terbawa melekat dan mengiang ngiang dikepalaku, titik extreamnya terbawa hanyut dan bergelantungan dalam mimpi.
kamis pagi cuaca tidak seperti biasanya lebih dingin dari hari - hari kemarin kusibak kan selimut, ku angkat kasur besar yang hampir memenuhi seluruh ruang kamar yang sempit, rak buku yang tebuat dari kardus pun menjadi pajangan dalam ruang kamar berjejalan dan bertumpuk tumpuk buku tua tak terurus, dibumbui debu halus dipermukaan cover- cover buku,” lengkap” lah sudah seperti kapal pecah ruang kamar ku !!!!!! , celetuk jojo:” kapan lu bisa bangun pagi dan kamarmu bisa rapi man ????” eehhh kmu jo kaya angin aja kapan kamu datang ,tumben pagi gini udah nongol ngak kuliah ????? Tanya ku, sambil ku garuk sisi lengan tangan kanan yang gatal.
waktu menunjukan jam 9.30 sang surya mulai menyebarkan sinarnya keseluruh penjuru muka bumi, rona kemilau yang indah terpantul melewati jendela kamar ku, sebuah ruang imajiner keluar dalam fantasi ku ingin kusentuh, kutembus warna –warni pelangi dari pantulan kaca jendela kamarku, “nglamun lagi “ kata joo sambil menyeruput kopi kebiasaan ritual paginya,” joo tanya ku ? rabu itu rabu ya jo, akankah hari esok, rabu esok seindah hari rabu kemarin.
20-1-2007