Monday, April 30, 2007

Membuka Imajinasi lewat membaca

Imajinasi lebih utama daripada pengetahuan. Pengetahuan bersifat terbatas. Imajinasi melingkupi dunia. -Albert Einstein
Mengapa kamu membaca ???
Sebuah pertanyaan yang dilontarkan ketika saya memasuki sebuah ruang perpustakaan, mengelitik dan relevan sesuai dengan tempat pertanyaan tersebut muncul, tanya seorang ibu pengurus perpustakaan tersebut, bertanya kepada seorang pengunjung yang sibuk mencari buku. Dalam pertanyaan tersebut ada sesuatu yang hilang dan mengapa pertanyaan itu terlontar ??? apakah memang sepengetahuan ibu tersebut budaya membaca masih kurang ataukah perpustakaan taman bacaan masih kurang dikunjungi sampai pada saat ini.citra kurangnya ketertarikan membaca pada masyarakat kita masih kurang, dan tetap menjadi momok yang sangat menyedihkan.

Imajinasi lahir dari lingkungan yang mendukung seseorang agar memikirkan berbagai fenomena disekitarnya1, dan salah satunya adalah dengan membaca, bayangan penggambaran tokoh kerumitan jalan ceritan dan keunikanya menjadikan pencitraan bentuk keindahan refleksi kebebasan yang penuh, ketika si pembaca ikut terbawa mengalir dalam alur bacaan yang di gelutinya seakan menjadi kesatuan ritme ide dari cerita, penggambaran melalui teks dari si pengarang melalui tulisannya memahatkan cerita sebagai santapan bagi si pembacanya. Dengan gambar effek visual imajinasi si pembaca dalam kontek sebuah karya sastra dan sejenisnya ( fiksi dan nonfiksi ) hanya berupa teks, berbeda apabila bacaan yang menggunakan visualisasi gambar, seperti komik dan bila kita menonton TV pembaca dan penonton hanya terfokus pada gambar yang tersedia, dan kehilangan kreasi untuk menggambarkannya, dan tanpa sadar kita kehilangan sebuah kreativitas, dan tanpa mendiskriminasikan TV dan bacaan bacaan yang bergambar dikarenakan kedua media tersebut sangat berjasa .
2Itulah juga yang tidak dapat digantikan oleh TV. TV menyajikan gambar, image Namun, image tidak memberikan ruang bagi daya imaginasi karena seluruhnya mendetermasikan
persepsi.
Kembali pada pertanyaan diatas mengapa kamu membaca ??, bagi saya membaca bukan saja melatih atau meruncingkan dari kreasi imajinasi tetapi juga dapat mengumpulkan ide ide dan juga selain mendapat pengetahuan dan wawasan yang luas juga membuka jendela dunia, pengkristalan teks menjadi sebuah konsep untuk membuka dan mengungkapkan sebuah labirin dari kerumitan sebuah bacaan, yang menjadi fokus pembacanya.

Sebuah buku atau bacaan yang baik seringkali adalah simpanan terbaik dalam satu kehidupan, mengandung pikiran-pikiran terbaik di dalamnya hingga hidup tampak lebih mantap dilalui, untuk dunia dari kehidupan . Seorang lelaki adalah bagian terbesar dunia dari pikiran –pikiranya . Buku –buku terbaik adalah harta karun dari kata-kata dan pikiran pikiran emas menginginkanya memekarkan, menjadi kawan dan penghibur kita 3 .
Budaya membaca sejak dinipun sangatlah berperan penting, apakah kita dalam 1 hari bisa meluangkan beberapa jam untuk membaca selain bacaan buku dan surat kabar, selain bacaan sebagai bacaan suplement lainnya untuk memperkaya pengetahuan. Saya masih teringat ketika menbaca sebuah karya dari “Pramoedya Ananta Toer “yang “berjudul Arus Balik “ seru , haru, terkesima dan seluruh perasaan berbaur menjadi satu bagaimana sebuah bacaan dapat menggetarkan menggerakan imajinasi bagi saya seperti ada daya tarik untuk memasuki untuk mengikuti alur cerita dari pengejewantahan imajinasinya penulis kedalam teks menjadi sebuah cerita, kita bisa membayangkan 4awal mula kerajaan kerajaan kecil terbentuk menjadi sebuah kerajaan besar hingga bagai mana penggambaran epos kejayaan nusantara diawal abad 16 terbayangkan , 5 namun, apabila kita akan melihat cerita itu dalam film atau televisi, fantasi tidak mendapat makanan lagi. Kita tidak dapat mengimajinasikan apapun , kita menjadi pasif, kita sudah terbelenggu. Membaca adalah sebuah pengalaman ke bebasan, sekaligus mendapat fantasi, dan bukan nalar logis kering , yang menentukan kreativitas dan kesuburan kerohanian seseorang. Nah bagaimana dengan teman teman sudah kah dan bisakah meluang kan untuk membudayakan budaya membaca dalam lingkungan pribadi dan khalayak luas agar terbuka selalu wawasan, memperpanjang dan membuka imajinasi lewat membaca.



Sumber :

1. Fisik @net
Artikel artikel popular menyukai fisika lewat imajinasi
2. Buku membangun kulitas bangsa
Memanusiakan buku membukukan manusia
Franz Magnis – Suseno.
3. Ernest Hemingway
Nasihat untuk penulis muda serta karya – karyanya
4. Arus balik.
Pramoedya Ananta Toer
5. Buku membangun kulitas bangsa
Memanusiakan buku membukukan manusia
Franz Magnis – Suseno.

dimuat di impro+magazine bulan february